Kamis, 22 September 2016
Minggu, 20 Maret 2016
Kegiatan Ekstrakulikuler Basket Di SMP Labschool Jakarta
Kegiatan Ekstrakulikuler Basket Di SMP Labschool Jakarta
Kegiatan ekstrakulikuler atau yang
biasa disebut dengan ekskul, adalah suatu kegiatan di sekolah yang berguna untuk
mengembangkan bakat dan minat siswa di sekolah tersebut. Siswa bebas memilih
ekskul apa saja yang mau diikuti, namun setiap siswa memiliki batasan ekskul
yang dipilih dan beberapa ekskul memiliki batasan kuota. Ekskul-ekskul yang
terdapat di SMP Labschool Jakarta seperti paskibra, futsal, basket, tari, tari saman,
marawis, fotografi, dan lain-lain. Kali ini, saya akan bercerita tentang ekskul
yang saya ikuti di sekolah yaitu basket.
Ekstrakulikuler yang satu ini tidak
memiliki batasan kuota. Namun, terdapat suatu tim khusus yang berjumlah setiap
tim dua belas orang untuk mewakili sekolah setiap kali ada perlombaan. Tim ini
biasa disebut dengan tim inti. Untuk masuk ke tim inti, ada seleksi-seleksi
tertentu. Seperti kemampuan atau bakat dalam bidang tersebut, dan kesungguhan
saat latihan. Baru-baru ini, kakak pelatih memilih lima orang putra untuk masuk
ke tim inti. Kakak pelatih juga menyarankan kepada kelima putra tersebut untuk
mengikuti klub basket agar bisa mengasah
bakat di luar sekolah.
Banyak sekali keuntungan bila ikut
ekskul yang satu ini. Banyaknya perlombaan yang diikuti pun dapat menambah
sertifikat dan membantu saat ingin masuk SMA nanti. Mengikuti ekskul basket
juga menambah tinggi badan, membentuk badan, dan menyehatkan tubuh. Banyak orang
yang bertambah tinggi serta menjadi lebih kurus setelah mengikuti ekskul ini. Mengingat
banyaknya remaja yang lebih memilih makan makanan cepat saji dan tidak mau
berolah raga, kegiatan ekskul ini dapat menyeimbangkan pola hidup. Serta jaman
sekarang banyak orang yang sangat ingin kurus sehingga meminum bermacam-macam
obat dan produk pelangsing tubuh lainnya, padahal basket dapat membentuk tubuh
dan menurunkan berat badan tanpa harus membeli produk yang belum tentu
berhasil.
Diluar dari
segala keuntungannya, basket juga memiliki kerugian. Misalnya, biaya pelatihnya
mahal yaitu sekitar empat ratus ribu rupiah per semester. Harga baju atau
jersey basketnya juga cukup mahal, yaitu 375.000 rupiah untuk dua pasang
gelap-terang. Latihannya yang bisa dibilang keras juga sangat melelahkan. Walaupun
begitu, masih lebih banyak keuntungan mengikuti ekskul yang satu ini daripada
kerugiannya. Tidak hanya menyehatkan tubuh, tapi juga membantu kita mendapatkan
postur tubuh impian, loh!
Minggu, 06 Maret 2016
Pelantikan Pramuka SMP Labschool Jakarta
Pelantikan Pramuka Tahun 2016
Pada
hari Sabtu, 27 Februari 2016, saya dan teman-teman seangkatan pergi ke Studio
Alam TVRI di Depok. Kami pergi kesana untuk dilantik menjadi anggota pramuka
SMP Labschool Jakarta. Sebelum berangkat, kami melaksanakan apel sekitar pukul
6.30. Kami berangkat pada pukul 7.00 dan tiba disana pada pukul 9.00.
Hal
yang pertama kali kami lakukan setibanya disana adalah pergi ke lapangan rumput
untuk mendengarkan penjelasan tentang kegiatan pelantikan ini. Mulai dari
jadwal acara, hingga tugas-tugas yang diberikan oleh kakak pembina. Setelah
mendengarkan penjelasan tentang kegiatan, kami diberi tugas per regu untuk
menjawab beberapa pertanyaan yang ada disebuah kertas. Pertanyaan itu meliputi
jenis-jenis salam pramuka, dasadarma dan trisatya, serta sandi-sandi. Setelah
melaksanakan tugas tersebut, regu kami langsung menuju ke pos satu sesuai
dengan perintah kakak pembina.
Di
pos satu, hal yang diuji adalah trisatya dan dasadarma. Salah satu dari kakak
pembinanya menanyakan tentang trisatya ke salah satu dari kami. Apabila orang
tersebut kesusahan untuk menjawabnya, maka anggota regu yang lain wajib
membantunya. Di regu kami, orang yang ditanya adalah Bunga. Namun karena dia
agak kesusahan untuk menjawab, maka kami seregu membantunya untuk menjawab
pertanyaan tersebut. Pertanyaan kedua adalah tentang dasadarma. Salah satu
kakak pembinanya menanyakan salah satu dari dasadarma kepada semua orang di
regu kami. Tapi karena kami tidak ada kesulitan dalam menjawabnya, maka kami
dapat melewati pos satu dengan cepat.
Setelah
selesai di pos satu, kami melanjutkan perjalanan ke pos dua. Di pos dua, kami
diuji tentang semaphore. Kami diperintahkan untuk melakukan gerakan semaphore
huruf per huruf secara bersama-sama. Setelah melakukan gerakan-gerakan
tersebut, salah satu dari kakak pembina memberi beberapa soal untuk kami
pecahkan. Apabila kita dapat menjawabnya, maka kita dapat lanjut ke pos tiga.
Regu kami adalah regu kedua yang dapat memecahkan soal.
Kami
melanjutkan perjalanan ke pos tiga. Disini, kami diuji tentang cara membuat
tandu. Kami disuruh memilih dua tongkat dan membuat tandu memakai kedua tongkat
tersebut beserta tali putih. Sebelumnya, kakak pembinanya mengajarkan cara
membuat tandu tersebut terlebih dahulu. Ia mengajarkan tentang berbagai macam
simpul. Kita menghabiskan waktu lumayan banyak saat mengerjakan tandu tersebut.
Dari semua pos yang ada, pos ketiga adalah pos yang paling sulit. Tapi regu
kami berhasil menyelesaikan tandu tersebut dan tandu tersebut dapat digunakan.
Di
pos empat, kami diuji tentang bagaimana menyelamatkan nyawa seseorang di tengah
bahayanya hutan dan banyaknya rintangan. Kami disuruh untuk melawati berbagai
macam rintangan dengan membopong salah satu anggota regu kami yang berpura-pura
terluka memakai tandu yang tadi kami buat. Rintangan di pos empat begitu sulit
dan melelahkan, namun dari semua pos, pos inilah yang paling seru. Walau baju
menjadi kotor, badan menjadi lelah, dan punggung terasa pegal, tetapi menurut
saya pos ini adalah bagian terbaik di pelantikan pramuka. Setelah selesai
melawati rintangan di pos empat, kami seregu kembali ke lapangan rumput untuk
diuji tentang PBB, mengumpulkan SKU, dan mengerjakan soal tentang sandi.
Setelah
semua tugas yang diberikan telah selesai, kami seregu diperbolehkan untuk
menikmati makanan ringan yang kami bawa dari rumah sambil menunggu semua regu
selesai melaksanakan tugas. Saat waktu Dzuhur tiba, kami shalat di mushola
sekitar. Kami melakukan shalat jama’ qasar takdim, yang berarti dua shalat
(Dzuhur dan Ashar) yang digabungkan dan diringkas menjadi masing-masing dua
rakaat, dan dikerjakan pada waktu shalat yang pertama yaitu Dzuhur. Kami
melanjutkan kegiatan dengan menikmati bekal dan jajanan sekitar di atas tikar
yang dibawa oleh masing-masing regu. Disana ada beberapa macam makanan yang
dijual seperti baso, cimol, eskrim, dan lain-lain. Saat waktu makan telah
habis, kami melakukan kegiatan terakhir yaitu melaksanakan gladi bersih upacara
yang disusul dengan upacara pelantikan pramuka itu sendiri. Setelah upacara
selesai, barulah kegiatan pelantikan pramuka itu ditutup.
Seselesainya
kegiatan pelantikan, kami kembali ke sekolah menggunakan kendaraan yang sama
seperti tadi berangkat, yaitu tronton. Regu kami melakukan perjalanan
menggunakan tronton lima, bersama dengan beberapa regu lain. Kami tiba di
sekolah sekitar pukul 17.00. Setelah itu, barulah kami pulang kerumah
bersama dengan orang tua masing-masing.
Studi dan Apresiasi Kepemimpinan Siswa SMP Labschool Jakarta
Saksi Tahun 2016
Pada
hari Senin tanggal 1 Februari 2016, kami melakukan kegiatan prasaksi. Kegiatan
ini berlangsung sampai hari Kamis tanggal 4 Februari 2016. Pada kegiatan
prasaksi ini, kami melakukan briefing acara juga pembuatan tongkat dan vandel
selama 4 hari tersebut. Kami juga mendapatkan
penyuluhan tentang narkotika dari Badan Narokotika Nasional, bersama dengan
beberapa perwakilan dari sekolah lain disekitar SMP Labschool Jakarta.
Keesokan
harinya, pada hari Jumat tanggal 5 Februari 2016 kami melakukan perjalanan
menuju Gunung Bunder. Kami melakukan apel
pemberangkatan pada jam 6.30 pagi. Kami menggunakan seragam pramuka
lengkap, dan membawa tas-tas yang berisi banyak baju serta perlengkapan acara. Perjalanan ke Gunung Bunder
memakan waktu sekitar 2 jam. Saat hamper sampai disana, tronton perempuan 7c
mogok karena tidak sanggup menanjak. Akhirnya kami harus berjalan beberapa
ratus meter lagi untuk bias menemukan tronton lain dan menumpang di tronton
tersebut.
Pada
hari pertama di Gunung Bunder, kami tidak melakukan terlalu banyak kegiatan
diluar. Hal pertama yang kami lakukan setibanya disitu adalah melakukan apel
pembukaan serta pengenalan dengan pelatih masing-masing kompi. Kompi-kompinya dibagi menjadi delapan, yaitu A-1, A-2, A-3, A-4, B-1,
B-2, B-3, dan B-4. Kami mendapatkan penyuluhan tentang cara menanggulani
bisa ular di siang hari. Rosa Salsabila, dari kelas 7c,
menawarkan diri untuk mencoba bagaimana rasanya digigit ular yang tidak
berbisa. Lalu, kami ditunjukkan cara mengatasi lukia tersebut. Setelah
itu, para perwakilan dari masing-masing kelompok menampilkan berbagai macam
busana dari daerah yang sudah ditentukan. Kelompok saya memilih Almira Varshya untuk menjadi penampil busana dari
Sumatera Utara. Pada malamnya, kami diberitau tentang beberapa yel-yel
saksi, dan mendapatkan penyuluhan tentang kepemimpinan.
Keesokan
harinya, kami melakukan outbound dan perjalanan ke curug. Outbound yang kelompok 2 putra dan putri lakukan hanyalah flying fox. Kami menunggu semua anggota
turun dari atas bukit selama berjam-jam, karena anggota kelompok kami cukup
banyak yaitu hamper tiga puluh orang. Saat outbound, acara saksi tersebut
sedang diliput acara televise yaitu inews.
Diantara outbound dan
perjalanan ke curug, kami makan siang di
lapangan rumput. Setelah itu kami upacara
dan diberi lencana saksi yang bertuliskan
‘Saksi 2016’. Perjalanan ke curug cukup jauh, apalagi ditambah hujan yang
membuat jalanan menjadi licin. Jalanannya juga berbatu-batu
dan tidak datar. Beberapa orang terluka akibat tidak berhati-hati, dan beberapa
orang lainnya juga jatuh sakit akibat terlalu
lama terkena hujan. Air di curug sangat dingin, jadi kami tidak berlama-lama di curug
tersebut. Malamnya, kami mengadakan pentas seni di aula. Masing-masing kelompok
menampilkan pentas yang berbeda-beda, sesuai undian yang telah di dapatnya. Kelompok
2 putri mendapat bagian menggombal, dan kebetulan kelompok dua putra juga
mendapatkan hal yang sama. Di akhir acara, ada acara perpisahan kakak-kakak
osis. Kak Wulan dan kak Irfan dari aksel dua akan segera lulus, dan saksi
merupakan tugas terakhir mereka. Suasana malam itu begitu haru.
Keesokan harinya, setelah shalat subuh kami melakukan
packing. Setelah itu kami sarapan pagi dan pergi ke lapangan untuk melakukan
apel penutupan. Setelah melakukan upacara,
kami semua kembali ke sekolah menggunakan kendaraan yang sama seperti
sebelumnya, yaitu tronton. Perjalanan pulang tidak berlangsung begitu baik, karena cuacanya sangat
panas dan perjalanannya sangat macet. Perjalanan pulang yang dilakukan oleh peserta
saksi 2016 adalah sekitar 3 jam.
Langganan:
Postingan (Atom)