Minggu, 20 Maret 2016

Kegiatan Ekstrakulikuler Basket Di SMP Labschool Jakarta



  Kegiatan Ekstrakulikuler Basket Di SMP Labschool Jakarta

Kegiatan ekstrakulikuler atau yang biasa disebut dengan ekskul, adalah suatu kegiatan di sekolah yang berguna untuk mengembangkan bakat dan minat siswa di sekolah tersebut. Siswa bebas memilih ekskul apa saja yang mau diikuti, namun setiap siswa memiliki batasan ekskul yang dipilih dan beberapa ekskul memiliki batasan kuota. Ekskul-ekskul yang terdapat di SMP Labschool Jakarta seperti paskibra, futsal, basket, tari, tari saman, marawis, fotografi, dan lain-lain. Kali ini, saya akan bercerita tentang ekskul yang saya ikuti di sekolah yaitu basket.
Ekstrakulikuler yang satu ini tidak memiliki batasan kuota. Namun, terdapat suatu tim khusus yang berjumlah setiap tim dua belas orang untuk mewakili sekolah setiap kali ada perlombaan. Tim ini biasa disebut dengan tim inti. Untuk masuk ke tim inti, ada seleksi-seleksi tertentu. Seperti kemampuan atau bakat dalam bidang tersebut, dan kesungguhan saat latihan. Baru-baru ini, kakak pelatih memilih lima orang putra untuk masuk ke tim inti. Kakak pelatih juga menyarankan kepada kelima putra tersebut untuk mengikuti klub basket agar bisa  mengasah bakat di luar sekolah.
Banyak sekali keuntungan bila ikut ekskul yang satu ini. Banyaknya perlombaan yang diikuti pun dapat menambah sertifikat dan membantu saat ingin masuk SMA nanti. Mengikuti ekskul basket juga menambah tinggi badan, membentuk badan, dan menyehatkan tubuh. Banyak orang yang bertambah tinggi serta menjadi lebih kurus setelah mengikuti ekskul ini. Mengingat banyaknya remaja yang lebih memilih makan makanan cepat saji dan tidak mau berolah raga, kegiatan ekskul ini dapat menyeimbangkan pola hidup. Serta jaman sekarang banyak orang yang sangat ingin kurus sehingga meminum bermacam-macam obat dan produk pelangsing tubuh lainnya, padahal basket dapat membentuk tubuh dan menurunkan berat badan tanpa harus membeli produk yang belum tentu berhasil.
            Diluar dari segala keuntungannya, basket juga memiliki kerugian. Misalnya, biaya pelatihnya mahal yaitu sekitar empat ratus ribu rupiah per semester. Harga baju atau jersey basketnya juga cukup mahal, yaitu 375.000 rupiah untuk dua pasang gelap-terang. Latihannya yang bisa dibilang keras juga sangat melelahkan. Walaupun begitu, masih lebih banyak keuntungan mengikuti ekskul yang satu ini daripada kerugiannya. Tidak hanya menyehatkan tubuh, tapi juga membantu kita mendapatkan postur tubuh impian, loh!     

Minggu, 06 Maret 2016

Pelantikan Pramuka SMP Labschool Jakarta



     Pelantikan Pramuka Tahun 2016

            Pada hari Sabtu, 27 Februari 2016, saya dan teman-teman seangkatan pergi ke Studio Alam TVRI di Depok. Kami pergi kesana untuk dilantik menjadi anggota pramuka SMP Labschool Jakarta. Sebelum berangkat, kami melaksanakan apel sekitar pukul 6.30. Kami berangkat pada pukul 7.00 dan tiba disana pada pukul 9.00.
            Hal yang pertama kali kami lakukan setibanya disana adalah pergi ke lapangan rumput untuk mendengarkan penjelasan tentang kegiatan pelantikan ini. Mulai dari jadwal acara, hingga tugas-tugas yang diberikan oleh kakak pembina. Setelah mendengarkan penjelasan tentang kegiatan, kami diberi tugas per regu untuk menjawab beberapa pertanyaan yang ada disebuah kertas. Pertanyaan itu meliputi jenis-jenis salam pramuka, dasadarma dan trisatya, serta sandi-sandi. Setelah melaksanakan tugas tersebut, regu kami langsung menuju ke pos satu sesuai dengan perintah kakak pembina.
            Di pos satu, hal yang diuji adalah trisatya dan dasadarma. Salah satu dari kakak pembinanya menanyakan tentang trisatya ke salah satu dari kami. Apabila orang tersebut kesusahan untuk menjawabnya, maka anggota regu yang lain wajib membantunya. Di regu kami, orang yang ditanya adalah Bunga. Namun karena dia agak kesusahan untuk menjawab, maka kami seregu membantunya untuk menjawab pertanyaan tersebut. Pertanyaan kedua adalah tentang dasadarma. Salah satu kakak pembinanya menanyakan salah satu dari dasadarma kepada semua orang di regu kami. Tapi karena kami tidak ada kesulitan dalam menjawabnya, maka kami dapat melewati pos satu dengan cepat.
            Setelah selesai di pos satu, kami melanjutkan perjalanan ke pos dua. Di pos dua, kami diuji tentang semaphore. Kami diperintahkan untuk melakukan gerakan semaphore huruf per huruf secara bersama-sama. Setelah melakukan gerakan-gerakan tersebut, salah satu dari kakak pembina memberi beberapa soal untuk kami pecahkan. Apabila kita dapat menjawabnya, maka kita dapat lanjut ke pos tiga. Regu kami adalah regu kedua yang dapat memecahkan soal.
            Kami melanjutkan perjalanan ke pos tiga. Disini, kami diuji tentang cara membuat tandu. Kami disuruh memilih dua tongkat dan membuat tandu memakai kedua tongkat tersebut beserta tali putih. Sebelumnya, kakak pembinanya mengajarkan cara membuat tandu tersebut terlebih dahulu. Ia mengajarkan tentang berbagai macam simpul. Kita menghabiskan waktu lumayan banyak saat mengerjakan tandu tersebut. Dari semua pos yang ada, pos ketiga adalah pos yang paling sulit. Tapi regu kami berhasil menyelesaikan tandu tersebut dan tandu tersebut dapat digunakan.
            Di pos empat, kami diuji tentang bagaimana menyelamatkan nyawa seseorang di tengah bahayanya hutan dan banyaknya rintangan. Kami disuruh untuk melawati berbagai macam rintangan dengan membopong salah satu anggota regu kami yang berpura-pura terluka memakai tandu yang tadi kami buat. Rintangan di pos empat begitu sulit dan melelahkan, namun dari semua pos, pos inilah yang paling seru. Walau baju menjadi kotor, badan menjadi lelah, dan punggung terasa pegal, tetapi menurut saya pos ini adalah bagian terbaik di pelantikan pramuka. Setelah selesai melawati rintangan di pos empat, kami seregu kembali ke lapangan rumput untuk diuji tentang PBB, mengumpulkan SKU, dan mengerjakan soal tentang sandi.
            Setelah semua tugas yang diberikan telah selesai, kami seregu diperbolehkan untuk menikmati makanan ringan yang kami bawa dari rumah sambil menunggu semua regu selesai melaksanakan tugas. Saat waktu Dzuhur tiba, kami shalat di mushola sekitar. Kami melakukan shalat jama’ qasar takdim, yang berarti dua shalat (Dzuhur dan Ashar) yang digabungkan dan diringkas menjadi masing-masing dua rakaat, dan dikerjakan pada waktu shalat yang pertama yaitu Dzuhur. Kami melanjutkan kegiatan dengan menikmati bekal dan jajanan sekitar di atas tikar yang dibawa oleh masing-masing regu. Disana ada beberapa macam makanan yang dijual seperti baso, cimol, eskrim, dan lain-lain. Saat waktu makan telah habis, kami melakukan kegiatan terakhir yaitu melaksanakan gladi bersih upacara yang disusul dengan upacara pelantikan pramuka itu sendiri. Setelah upacara selesai, barulah kegiatan pelantikan pramuka itu ditutup.
            Seselesainya kegiatan pelantikan, kami kembali ke sekolah menggunakan kendaraan yang sama seperti tadi berangkat, yaitu tronton. Regu kami melakukan perjalanan menggunakan tronton lima, bersama dengan beberapa regu lain. Kami tiba di sekolah sekitar pukul 17.00.  Setelah itu, barulah kami pulang kerumah bersama dengan orang tua masing-masing.

Studi dan Apresiasi Kepemimpinan Siswa SMP Labschool Jakarta



      Saksi Tahun 2016

           Pada hari Senin tanggal 1 Februari 2016, kami melakukan kegiatan prasaksi. Kegiatan ini berlangsung sampai hari Kamis tanggal 4 Februari 2016. Pada kegiatan prasaksi ini, kami melakukan briefing acara juga pembuatan tongkat dan vandel selama 4 hari tersebut. Kami juga mendapatkan penyuluhan tentang narkotika dari Badan Narokotika Nasional, bersama dengan beberapa perwakilan dari sekolah lain disekitar SMP Labschool Jakarta.
            Keesokan harinya, pada hari Jumat tanggal 5 Februari 2016 kami melakukan perjalanan menuju Gunung Bunder. Kami melakukan apel pemberangkatan pada jam 6.30 pagi. Kami menggunakan seragam pramuka lengkap, dan membawa tas-tas yang berisi banyak baju serta perlengkapan acara. Perjalanan ke Gunung Bunder memakan waktu sekitar 2 jam. Saat hamper sampai disana, tronton perempuan 7c mogok karena tidak sanggup menanjak. Akhirnya kami harus berjalan beberapa ratus meter lagi untuk bias menemukan tronton lain dan menumpang di tronton tersebut.
            Pada hari pertama di Gunung Bunder, kami tidak melakukan terlalu banyak kegiatan diluar. Hal pertama yang kami lakukan setibanya disitu adalah melakukan apel pembukaan serta pengenalan dengan pelatih masing-masing kompi. Kompi-kompinya dibagi menjadi delapan, yaitu A-1, A-2, A-3, A-4, B-1, B-2, B-3, dan B-4. Kami mendapatkan penyuluhan tentang cara menanggulani bisa ular di siang hari. Rosa Salsabila, dari kelas 7c, menawarkan diri untuk mencoba bagaimana rasanya digigit ular yang tidak berbisa. Lalu, kami ditunjukkan cara mengatasi lukia tersebut. Setelah itu, para perwakilan dari masing-masing kelompok menampilkan berbagai macam busana dari daerah yang sudah ditentukan. Kelompok saya memilih Almira Varshya untuk menjadi penampil busana dari Sumatera Utara. Pada malamnya, kami diberitau tentang beberapa yel-yel saksi, dan mendapatkan penyuluhan tentang kepemimpinan.
            Keesokan harinya, kami melakukan outbound dan perjalanan ke curug. Outbound yang kelompok 2 putra dan putri lakukan hanyalah flying fox. Kami menunggu semua anggota turun dari atas bukit selama berjam-jam, karena anggota kelompok kami cukup banyak yaitu hamper tiga puluh orang. Saat outbound, acara saksi tersebut sedang diliput acara televise yaitu inews. Diantara outbound dan perjalanan ke curug, kami makan siang di lapangan rumput. Setelah itu kami upacara dan diberi lencana saksi yang bertuliskan ‘Saksi 2016’. Perjalanan ke curug cukup jauh, apalagi ditambah hujan yang membuat jalanan menjadi licin. Jalanannya juga berbatu-batu dan tidak datar. Beberapa orang terluka akibat tidak berhati-hati, dan beberapa orang lainnya juga jatuh sakit akibat terlalu lama terkena hujan. Air di curug sangat dingin, jadi kami tidak berlama-lama di curug tersebut. Malamnya, kami mengadakan pentas seni di aula. Masing-masing kelompok menampilkan pentas yang berbeda-beda, sesuai undian yang telah di dapatnya. Kelompok 2 putri mendapat bagian menggombal, dan kebetulan kelompok dua putra juga mendapatkan hal yang sama. Di akhir acara, ada acara perpisahan kakak-kakak osis. Kak Wulan dan kak Irfan dari aksel dua akan segera lulus, dan saksi merupakan tugas terakhir mereka. Suasana malam itu begitu haru.
            Keesokan harinya, setelah shalat subuh kami melakukan packing. Setelah itu kami sarapan pagi dan pergi ke lapangan untuk melakukan apel penutupan. Setelah melakukan upacara, kami semua kembali ke sekolah menggunakan kendaraan yang sama seperti sebelumnya, yaitu tronton. Perjalanan pulang tidak berlangsung begitu baik, karena cuacanya sangat panas dan perjalanannya sangat macet. Perjalanan pulang yang dilakukan oleh peserta saksi 2016 adalah sekitar 3 jam.